Text
Sekaleng Bir dan Segelas Gas Air Mata
Tak ada perayaan
kami berjalan lusuh
tak menengok kembali kebelakang
menatap layu
bangunan beton menjulang tinggi
tak ada ada perayaan
untuk sebuah peradaban baru
hunian modren
dan lingkungan kekinian
tak ada perayaan
dengan sekaleng bir di atas meja
meja makan penuh dengan kelezatan
dan lilin menyala penuh hangat
yang ku ingat adalah gas air mata
perayaan terakhirku melangkah
meninggalkan kenangan
sahabat, kami tak melawan
tak berdaya
2014215 | 811 AHM s | My Library (800 (Puisi)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain