Text
Penjara-Penjara Kehidupan
Manusia, Masterpiece penciptaan di seantero semesta, diciptakan dengan akal yan-yang dengannya manusia diharapkan memenuhi tujuan penciptaan:'Aku menciptakan segala sesuatu untulmu, dan engkau untuk -ku" (Hadis Qudsi). Namun, adakah manusia selalu menyadari tujuan manusia dijiptakan itu? Ataukah ia lebih sering terjebak di titik buta ( blind spot ) yang hanya membuatnya berputar-putar dan akhirnya terperangkap dalam penjara kehidupannya sendiri? Sufi besar jalaluddin rumi menyetir keadaan manusia ini dalam syairmnya: Sekian lama engkau terpenjara di kolam kecil padahal di sinilah aku, samudra merauh kemeriahan, menyatu dengan-ku tingkalkan segala kebodohan dunia, ikutlah bersama-ku. Dalam bukju ini,Prof.Komaruddin Hidayat mencoba memaparkan apa saja penjara-penjara kehidupan yang membelenggu kita dari mencapai kebahagiaan sejati, yang tak lain adalah tujuan penci[ptaan kita-pengabdia kepadanya-Nya. "Karya ini mengajak kita arif dan rendah hati dalam memahami kehidupan sebagai manusia yang hebat, tetapi bukan mahahebat." -Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Cendikiawan dan pendiri institude
F0425 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain