Text
Revolusi Hijau: Sebuah Tinjuan Historis-Kritis Gerakan Lingkungan Hidup Di Amerika Serikat
Buku ini mengingatkan sekali lagi bahwa perjuangan melestarikan lingkungan hendaknya maju terus pantang mundur (never give up) bila perlu rela berbenturan alot di tataran politis. Sebab kata Jose lutzenberg kekalahan gerakan lingkungan selalu bersifat final, sedangkan bayang- bayang krisis ekologi tetap saja menempel ketat kemenangan yang paling gemilang sekalipun. Sebab apa yang bisa kita selamtkan hari ini, dapat saja dihancurkan esok hari. Amerika Serikat sebagai negara besar yang makmur, dalam buku yang kritis ini diduga keras sebagai pihak yang paling banyak membuang emisi polusi ke udara, paling banyak menghasilkan berbagai limbah kimia beracun hingga limbah nuklir, sehingga meresahkan masyarakatnya dan membangkitkan perlawanan. Lantaran Amerika adalah negara bebas, maka perlawanan LSM-LSM Amerika pun amat meriah, mulai dari yang memakai cara garis lembut hingga garis keras tanpa kenal kompromi. Tak Heran muncul NIMBY Syndrom (No, In My Back Yard =pokoknya bukan di halaman belakang rumah saya). Sedang kita di Indonesia yang tak suka gaya konfrontasi langsung sesuai adat ketimuran lebih memilih cara kemitraan. Sejauh mana ini efektif perlu evaluasi yang hati- hati. Tidak berlebihan kalau pakar hukum lingkungan sekaliber Prof. Koesnadi minta agar buku REVOLUSI HIJAU ini mendapat perhatian kita semua pemerintah masyrakat/LSM, para pakar/ perguruan tinggi dunia usaha dan media massa agar mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga dari susbtansi semangatnya.
2010248 | 340.2 KOE p | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain