Text
Pendidikan karakter berbasis sastra: internalisasi nilai-nilai karakter melalui pengajaran sastra
Tema utama buku ini mengangkat pendidikan karakter, yang diinternalisasikan melalui pengajaran sastra. Sebagai mana kita ketahui, pendidikan karakter dewasa ini tengah menjadi agenda utama bangsa. Pendidika karakter diharapkan menjadi obat mujarab bagi "borok" degradasi karakter anak angsa. Berdasarkan pandangan tersebut, tidak heran jika pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) berupaya keras mengaplikasikan pendidikan karakter sejak dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sekolah menengah (SMA/MA), hingga perguruan tinggi (PT). Pada buku ini penulis menguraikan bagaimana integrasi dan internalisasi nilai- nilai dalam pendidikan karakter melalui pengajaran sastra. Abrams (1981) secara cerdas telah memetahkan hal ikhwal karya sastra dalam empat paradigma. Paradigma pertama adalah mengenai karya sastra sebagai karya objektif (sesuatu yang otonom, terlepas dari unsur apa pun). Paradigma adalah mengenai karya sastra sebagai karya mimesis (tiruan terhadap alam semesta). Paradigma ketiga adalah megenai karya sastra sebagai karya pragmatis (yang memberikan manfaat bagi pembaca).
2014503 | 810 AGU p | My Library (LITERASI (800)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain